• Sandiwara Langit

    Penulis : Abu Umar Basyier Harga Rpl 30.000,- Harga Bayt Aisyah Rp. 27.000 Kisah seorang anak manusia bernama Rizqaan. Pemuda shalih yang ingin segera menikah karena merasa sudah tidak mampu lagi untuk menjaga gejolak syahwatnya yang sudah begitu menggelora. Pernikahan adalah langkah terakhir yang ia pilih setelah beragam cara seperti puasa Dawud (puasa sehari dan berbuka sehari) sudah tidak mampu lagi menolongnya untuk meredam gejolak tersebut. Calon istri sudah ia dapatkan. Seorang pemudi sholihah bernama Halimah. Akan tetapi....

  • KAFTAN RATU

    Lihat model lainnya

  • Langit Mekah Berkabut Merah

    Pengarang : Geidurrahman Il-Mishry Ukuran : 13 x 20, 350 halaman Harga SC : Rp 59,900 Deskripsi: Ayahnya seorang kiyai desa, meninggal, akibat menjadi korban salah sasaran warga, di tengah malam gelap gulita. Sejak saat itu ia putus mondok dari sebuah Pesantren. Hari-harinya yang biasa ia isi dengan mengaji berganti dengan tumpukan baju dan bumbu. Ia bekerja pada tetangganya sebagai buruh cuci, juru masak dan semacamnya. Sampai akhirnya seorang calo PJTKI merayu berpuluh-puluh kali agar ia mau menjadi...

Blogger Tips

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Rabb engkau lah hendaknya kamu berharap.” (QS Al Insyirah [94]: 5-8)

Minggu, 21 November 2010

Sang Penjaga Cinta Sejati

Oleh Wiwi Khumaira




Zahratunisa begitu namanya..seorang gadis yang baru saja aku kenal....Zahra begitu panggilanya ..tapi aku lebih suka memanggilnya dengan sebutan nisa…nisa adalah seorang seorang akhwat yang biasa-biasa saja,..dia berkulit kuning langsat, mungil dan slalu ceria yang aku kenal di kereta saat perjalanan kami menuju kota kelahiranku Purwokerto. Namun kepribadianyalah yang membuat aku terpesona ..Ia adalah seorang gadis manis yang seperti layaknya gadis normal lainnya, seorang gadis yang terkadang sering jatuh cinta kepada siapa yang ia kagumi Namun, pada suatu ketika datanglah hidayah yang tak disangka datangnya dari seseorang yang belum pernah dikenalnya... Hidayah yang tidak didasari dari materi Cinta Kepada Allah ..Hidayah itu menumbuhkan dia menjadi semakin berjuang untuk mencintai Rabb(Tuhan) sehingga membuatnya belajar rela untuk menyingkirkan yang lainnya di hatinya terkecuali mencintai yang lainnya karenaNya.

Kedatangan Cahaya itu mampu membuat nisa membuka mata hatinya dalam mengaplikasikan cinta, tanpa harus membawanya kepada jurang kehancuran. Sehingga Diapun mulai berhati-hati terhadap hatinya dalam mencintai agar Cintanya kepada Allah yang telah DikaruniakanNya kepadanya mampu dijaga karena dia menyadari bahwa hatinya adalah sesungguhnya milikNya. Karena nisa pun juga menyadari bahwa cinta yang salah mampu melumpuhkan kualitas cintanya denganNya, sedangkan yang dia harapkan adalah CintaNya karena tidak ada yang mampu mencukupinya kecuali Dia.

Sungguh sejak hidayah yang telah diterimanya, ia banyak sekali belajar tentang pola pikirnya dahulu. Bahwa seseorang yang telah menyadarkanya untuk semakin mendekatkan diriNya dengan Rabbnya. Bersyukur hasil diskusinya dengan ikhwan yang baru dikenalkanya semakin menumbuhkan rasa cintanya pada sang pencipta. Ia sangat berterimakasih sekali pada Allah karena telah dipertemukan dengan seseorang yang bisa menuntun dirinya kepada jalan yang seharusnya ia lalui..yaitu jalan sirothal mustakim..

Perbincangan dari pertemuan bisnislah yang membuat mereka bertemu dan tanpa disangka2 mereka membicarakan hal yang seharusnya tidak mereka bincangkan.Ia hanya berfikir mungkin dengan jalan inilah ia mendapatkan hidayah Allah. Kadang ia sungguh sedih karena seharusnyalah sang qowwannyalah nanti kelak yang seharusnya menuntunya dan memperbaiki dalam hal ibadah bukan seseorang yang baru dikenalnya.Bagaimana tidak semua hal yang berhubungan dengan ibadah sangat jelas diterangkan oleh ikhwan ini..mulai dari wudhu atau pun shalat..dari masalah tidur sampai dengan makan atau pun hal- hal yang paling kecil lainnya..ia begitu sabar menerangkan berbagai masalah agama..tentang pakaian atau masalah yang berhubungan dengan wanita secara rinci..ia berpikir mungkin ini merupakan langkah dakwahnya…ia pun menyimak apapun yang disampaikan ikhwan tersebut dengan gembira karena ia tahu ini adalah bentuk tarbiyah secara gratis…dan diam- diam ia mengagumi kepribadian ikhwan rekan bisnisnya…ia seorang yang humoris dan penuh wibawa..tutur bahasanya halus lain dari laki-laki manapun yang ia jumpai..Cerdas dan pintar itu yang membuatnya takjub..bukan hanya masalah dunia akan tetapi masalah agama ia kuasai...Jarang ada laki- laki dijaman sekarng yang hapal dengan Al – Qur’an dan Hadist..subhanallah bener-bener berbeda…meski ia tahu bukan letak kesempurnaan itu pada kelebihanya tapi pola pikir nya yang membuat ia berbeda dengan laki –laki manapun..Disisi kepahitan hidupnya namun slalu terlihat gembira tak pernah ada kata menyerah dan terlihat sekali sebuah keikhlasan akan takdir yang tlah digariskan oleh sang penciptaNya.

Secara pelan pola pikir yang dulu pelan – pelan telah berubah..misalnya segala hal yang ada pada dirinya seperti masalah cara berfikir dan kepribadiannya hingga orintasinya dalam mencintai sesuatu. Termasuk masalah ketertarikannya dalam menyukai sesuatu. Jika sebelumnya mungkin ia tertarik kepada laki - laki yang biasa-biasa saja, namun sudah bekerja maka setelah hidayah itu datang justru hatinya tertarik untuk menyukai laki –laki yang shaleh dengan sikapnya yang tenang dan cool namun cenderung pemalu. Ia pun harap suatu hari nanti Allah menakdirkan ia menikah dengan salah satu diantara dari mereka ..seorang laki - laki yang shaleh. Karena ia sangat mengetahui bahwa menikah adalah Sunnah Rasulullah dan sebagai penyempurna separuh dienNya.

Meski kadang kekhawatiran itu timbul dari lubuk hatinya…karena semakin lama ia semakin mengagumi ikhwan ini..Jatuh hatikah ia…jika iya berarti ia telah salah karena salah mengapresiasikan perasaaanya..salah menaruh sesuatu disudut hatinya..hatinya pun dilanda kesedihan teramat sangat....ia ingat tentang firman Allah SWT : “Sesungguhnya orang – orang yang mengatakan Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran atas diri mereka dan mereka tidak pula bersedih hati”Itulah motivasi dirinya agar jika sesuatu hal terjadi ayat itulah yang menjadi pedomanya.

Sadar bahwa hidayah yang ia terima haruslah dia rawat dengan baik – baik dan tak ingin dibiarkan menguap kemudian akhirnya hilang tertiup angin. Sekarang ia kini sungguh merasa nyaman dengan apa yang ia kenakan..dengan busana muslimah dengan kerudung menjuntai kedada…walaupun kadang banyak teman – temanya merasa ia tlah menjadi asing bagi mereka namun ia tak peduli..yang ia pikirkan adalah saat ini ia telah menjalankan perintah Allah bahwa seorang wanita haruslah berbusana seperti itu..yah dengan pakaian takwa…nisa senang merasa asing diantara orang orang yang asing..Ia semakin kokoh dalam pendirianya..Nyaman dengan busananya.nyaman dengan pergaulanya saat ini..di keluarganya hanya ia sendiri yang berbusana seperti itu..meski ia sadar banyak keluarganya yang menentangnya dengan alasan mereka ingin ia seperti layaknya gadis kebanyakan..kalau pun berhijab pakaianya tidak seperti yang ia kenakan saat ini…terlalu tertutup..dari kaos kaki yang ia kenakan bahkan sampai kerudung lebar yang menjuntai kedada yang katanya terlalu kebesaran..”banyak ko baju yg lebih trendy, yang penting panjang..bawahnya pakai legging aja kan lebih keren..jangan yang seperti itu bajunya tidak modis begitu kata sepupunya…kalau seperti ini malah cenderung seperti teroris begitu kata sahabatnya...astagfirullah..dia hanya mengelus dada jika ada salah satu kerabatnya atau temennya berkata seperti itu..kalau ini sih namanya baju jibsi alias jilbab seksi hehehe..timbul pikiran iseng dalam hatinya…baju jibsi si beda dengan jilbab yang disyariatkan dalam Al Quran seperti tercantum dalam surat An Nur Ayat 31 ; “Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: ’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke dadanya…dari ayat ini menegaskan empat hal:
1. Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh ALLOH SWT.
2. Perintah untuk menjaga kemaluan dari perbuatan yang haram.
3. Larangan untuk menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak. 
4. Perintah untuk menutupkan jilbab ke dada. 

Hadis riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh SAW dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh SAW berpaling darinya dan berkata:“Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).

Dari kedua dalil di atas jelaslah batasan aurat bagi wanita, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan. Dari dalil tersebut pula kita memahami bahwa menutup aurat adalah wajib. Berarti jika dilaksanakan akan menghasilkan pahala dan jika tidak dilakukan maka akan menuai dosa. Kewajiban menutup aurat ini tidak hanya berlaku pada saat sholat saja namun juga pada semua tempat yang memungkinkan ada laki-laki lain bisa melihatnya.

Selain kedua dalil di atas masih ada dalil-dalil lain yang menegaskan akan kewajiban menutup aurat ini:
1. Dari Al-Qur’an:

a. “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu melakukan tabarruj sebagaimana tabarrujnya orang-orang jahiliyyah dahulu…” (Qs. Al-Ahzab: 33).

Tabarruj adalah mempercantik diri kemudian menimbulkan rasa kebanggaan dan itu bisa menimbulkan penyakit hati.

b. “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan ALLOH SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).

2. Hadis Rasululloh SAW, bahwasanya beliau bersabda:
“Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mrip ekor sapi untk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Hadis ini menjelaskan tentang ancaman bagi wanita-wanita yang membuka dan memamerkan auratnya. Yaitu siksaan api neraka. Ini menunjukkan bahwa pamer aurat dan “buka-bukaan” adalah dosa besar. Sebab perbuatan-perbuatan yang dilaknat oleh ALLOH SWT atau Rasul-Nya dan yang diancam dengan sangsi duniawi (qishas, rajam, potong tangan dll) atau azab neraka adalah dosa besar.
Jelas sudah bahwa diterangkan pakaian penutup aurat yg ‘layak’ dan ‘pantas’ serta memenuhi syarat menutup aurat wanita.

Dapat disimpulkan bahwa hakekat jilbab sebenarnya adalah hijab lahir batin. Hijab mata dari memandang lelaki yang bukan mahram . Hijab lidah dari berghibah (ghosib) dan kesia siaan,mengusahakan selalu berdzikir kepada Allah SWT. Hijab telinga dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk diri sendiri maupun masyarakat. Hijab hidung dari mencium cium segala yang berbau busuk. Hijab tangan-tangan dari berbuat yang tidak senonoh. Hijab kaki dari melangkah menuju maksiat.lalu Hijab pikiran dari berpikir yang mengundang syetan untuk memperdayai nafsu . Hijab hati dari sesuatu selain Allah SWT, bila sudah memakai jilbab insyaallah jilbab yang dipakai akan menyinari hati kita, itulah hakekat jilbab. memakai jilbab itulah karunia dan rahmat yang datang dari Allah SWT yang Maha Pemberi Rahmat, yang Maha Penyayang, bila mensyukuri rahmat itu akan diberi kekuatan untuk melaksanakan amalan amalan jilbab hingga mencapai kesempurnaan yang diinginkan Allah SWT.

Ia sadar temen dan saudaranya belum diberi pemahaman dan hidayah oleh Allah.Maka ia hanya tesenyum jika ada yang meragukan apa yang kini ia yakini..sebersit asa suatu hari nanti ia akan memberikan penjelaskan pada mereka jika dirasa situasinya sudah tepat..karena percuma menjelaskan sekarang berarti mengajak mereka untuk berdebat sedang ia ingin mereka paham secara pelan-pelan dengan melihat contoh pada dirinya…yang penting tindakanya dulu diperbaiki..sebagai manusia biasa ia merasa ada perih dihatinya namun ia slalu menampakan senyuman..bagi dirinya ia sungguh sangat maklum karena kepahaman ilmu yang kurang dari kerabatnya dan juga temenyalah akhirnya mereka berkata demikian…ia slalu memaafkan dengan ucapan – ucapan mereka..

Hidayah itu pula yang mampu mengajarkannya dalam mengendalikan perasannya agar hatinya tidak salah dalam menyikapi apa yang menarik hatinya. Walau sungguh ini bukan hal yang gampang, namun ia sendiri bertekad untuk tetap istiqamah dengan prinsipnya.Seperti rasa ketertarikannya pada lawan jenis cukuplah akan tumpahkan kepada suaminya kelak walaupun ia belum pernah bertemu dengannya. Karena sejak awal, hidayah itu mampu membuatnya memahami dirinya akan hakikat mencintai pasangannya walaupun sebelum ia menikah dengan suaminya kelak tanpa membuat ia cenderung melupakan Allah, lantaran ia memahami bahwa kalau saja Allah menjadikan ia menikah dengan seseorang laki - laki yg ditakdirkan Allah kepadanya maka untuk apa ia berharap dan menghabiskan waktunya kepada yang lainnya yang belum tentu akan menjadi suaminya kelak, sedangkan hati ini mudah terdominasi dengan sesuatu hal yang lain jika kita tidak mampu mempertahankan hakikatnya dalam mencintai Rabbnya.

Dirinya pun tidak memungkiri bahwa setiap manusia yang normal pasti akan merasakan fitrahnya, termasuk permasalahan ketertarikannya terhadap lawan jenis, maka jika harus demikian, menurutnya untuk apa jika hatinya ditambatkan kepada siapa yang bukan orangnya nanti, jika memang hati ini sangat peka terhadap pengaruh diri yang memilikinya ketika hati itu salah dalam pengelolaannya. Oleh karenanya, ia sangat memahami bahwa: Jika memang ia harus mencintai lantaran mencintai lawan jenis adalah fitrahnya sebagai manusia maka ia akan mencoba untuk mencintai siapa yang akan menikahinya nanti walaupun ia belum pernah bertemu dengannya, lantaran pasti Allah akan mempertemukan dengannya, sehingga usahanya yang sia-sia akan cenderung berkurang di dalam lingkup fitrahnya 


Sejak saat itu hatinya mulai tersadarkan untuk meninggalkan hal-hal yang sia-sia dalam cinta yang tidak memberikan manfaat kepadanya dalam MencintaiNya dan cinta yang mampu membuat hatinya cenderung meninggalkan Rabb.

Waktupun berjalan seiring kegembiraannya atas datangnya hidayah itu. Hingga tanpa ia sadari godaaan-godaan datang silih berganti..godaan dari sekelilingnya untuk menyukai ikhwan yang ia rasa belum saatnya ia harus bersikap demikian kepadanya. Tanpa disadari hal itu mampu membuatnya sedikit gundah, mungkin karena ia belum mampu mengendalikan fikirannya terhadap apa yang mempesonakannya terhadap mereka…

Kegundahannya itu membuatnya khawatir, gundah dan resah namun jika dengan demikian maka nikmat karunia yang berupa Hidayah itu akan menyingkir dari dirinya lantaran sikapnya yang salah. Sehingga, ia pun berdoa dan meminta petunjuk kepada Allah agar Allah mengkaruniakannya kefahaman agar dirinya terus istiqomah untuk menyikapi hatinya ketika ia harus menghadapi fitrahnya.

Dan jika perasaan itu datang ia selalu menistikharahkannya..karena ia tahu istikharah adalah salah satu cara yang dapat meyakinkan diri kita terhadap suatu pilihan, oleh karenanya setiap godaan itu datang, dan di setiap ketidak mampuannya dalam menjaga dirinya dalam mengelola hati, maka iapun berusaha untuk mengistikharahkan siapapun yang mempesonakannya agar ia dapat mengetahui diantara mereka siapakah orang yang ia “cari” sehingga hal itu dapat cenderung membuatnya terhindar dari kesia-siaan dalam pengelolaan hati yang salah..ia hanya takut dapat cenderung mampu melumpuhkan rasa cintanya kepada Rabbnya..bahwa kecenderungan itu akan merusak hubunganya dengan Allah…itu yang sering membuat ia menangis jika mengingat akan hal itu..

Setelah membiasakan diri untuk istikharah di setiap waktu ada yang mempesonakannya, seolah dengan itu hatinya mampu meyakinkan kepada siapa yang akan menikahi nanti walaupun ia belum pernah mengenalnya. Dan ia yakin dan mengenalnya di dalam hatinya sehingga ia mampu membedakan dengan yang lainnya, kemudian dengan itu ia dapat membuatnya melepaskan harapan dan keinginan hatinya kepada arah yang salah dalam pengelolaannya terhadap siapa yang bukan orangnya. Mungkin inilah cara Allah dalam meyakinkannya untuk mempertahankan hatinya kepada siapa yang pantas ia cintai nantinya yang salah satunya diperoleh melalui jawaban dari istikharah-istikharah itu.

Ia tahu dirinya adalah seorang wanita biasa yang masih sering tergoda dengan hal itu. Meski ia berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengelolanya. Namun smua datangnya dari Allah dengan tujuan menguji kadar keimananya..Sering ia menangis karena ketidak berdayaanya ...karena beberapa kali ada ikhwan yang mempesonakan dirinya..ia sungguh sangat gelisah dan gundah karena membiarkan keberadaan mereka singgah dihatinya. Jika ia sedang mengalami hal itu rasa sedih dan bersalah kerap menghantuinya karena lantaran hatinya seolah gelisah ketika ia mendapati orang yang salah karena ditaruh di “sembarang” tempat dihatinya…Ia terus dan terus berdoa kepada Allah agar dijaga hatinya setiap detiknya sama Allah…

Walaupun tanpa disadari kecenderungan terhadap ikhwan yang ditemuinya itu berakibat sangat menggangu dirinya….Ia hanya tak ingin perhatian ikhwan itu yang terlalu berlebihan kepada dirinya…karena perhatian itu pun semakin membuatnya berharap agar ikhwan itu menikahinya…menerka – nerka mungkin dialah orangnya..karena kadang iapun sebagai manusia biasa yang tak luput dari bisikan syaitan yang terus menguntit dirinya kemanapun ia pergi..kadang ia berharap ta’aruflah sebagai jalan keluarnya dan hitbah solusinya…namun sungguh harapan yang ia harapkan jauh dari mimpinya…ia hanya berdoa dan berdoa untuk mencintainya dalam diamnya..bahwa jalan satu – satunya adalah menghindar darinya…dengan tidak menghubunginya bahkan berinteraksi dengannya…ia hanya ingin menjaga hatinya dan menjaga hati ikhwan itu agar tidak terjerumus pada godaan syaitan dalam pengelolaa hati..dan berharap jika memang menentukan pasti ia adalah sosok yang ditakdirkan menjadi suaminya kelak…ia sangat maklum seharusnya sikap nyalah yang agak kurang tegas dalam menentukan sikap terhadap lawan jenisnya…sedikit demi sedikit sifat yang dulu terlalu supel kepada semua orang ia batasi…bukan hendak menyombongkan diri atau angkuh akan tetapi sikap yang ia lakukan sebagai bentuk penjagaan dan sebagai bentuk kehati – hatian dalam bersikap..ia sadar bahwa pergaulan sebagai seorang wanita dan pria dalam islam sangatlah dibatasi maka ia mencoba untuk memposisikan itu sebagai bentuk keharusan..Ia memang gadis yang supel dan ceria makanya banyak sekali orang yang menyukainya dan pekerjaanyalah yang membuat ia sering berinteraksi dengan lawan jenisnya…

Pernah cobaan itu muncul tatkala pada suatu ketika Allahnya mempertemukannya dengan seorang ikhwan yang begitu mengagumkannya. Dia berbeda, tidak seperti ikhwan yang pernah ia temui pada biasanya, lantaran keberadaannya entah mengapa hampir menyerupai perasaannya terhadap sosok yang nantinya kelak menjadi suaminya...Ia begitu cool..pintar, bijak dan bertutur bahasa halus dan insyaallah shaleh…dan dengan visi misinya serta kecocokan saat ia sedang berdiskusi mengenai masalah perkawinan ataupun politik…bahkan dalam dakwahnya…atau sampai pekerjaan..serta masalah ekonomi..tak dipungkiri pekerjaannyalah yang membuat ia harus berinteraksi dengan lawan jenis…apalagi ikhwan ini entah kenapa begitu perhatian pada dirinya.bukan GE ER namun disudut hatinya ia merasakan hal tersebut..Meski kadang ia coba untuk menghindarinya..bukan ia benci atau tak suka diperhatikan tapi itu semata- mata karena ia ingin kejadian dahulu tidak terulang lagi..bahwa ia hanya berpikir bahwa hanya sang suamilah yang berhak untuk memperhatikanya…sebagai teman pun memang sepantasnya saling mengingatkan dan memperhatikan karena ini adalah juga termasuk ukhuwah..namun jika ini sungguh diluar batas kewajaran ini yang sungguh menakutkan…Meski memang jarang membicarakan hal pribadi namun tak jarang ia sering mendapatkan nasihat dari ikhwan ini…tapi jika dilihat secara kasat mungkin ikhwan ini sedang menjalankan misi dakwahnya..memang tak salah..namun biasanya kaum perempuan mudah GE ER jika sudah diperhatikan secara berlebih..meski perhatianya hanya sekedar mengingatkan untuk tahajud…untuk puasa atau bahkan hanya sekedar mengingatkan shalat…menjaga pola makanya…sekali lagi nisa berpikir ini sudah terlalu jauh melangkah..ia butuh satu batalyon pasukan untuk membentengi dirinya untuk memblokade barisan syaitan yang hendak menyerangnya…

Lambat laun ia pun berfikir karena hal ini sepertinya akan lebih mengancam pertahanannya dalam mempertahankan hatinya untuk Rabb…Terkadang fikiran nya pun terbuai dengan dirinya di saat-saat ia kurang siaga dalam memelihara hati ini untukNya. Hingga kadang ia pun kehilangan definisi dalam mempertahankan hatinya untukNya. Mungkin karena terpesonanya nisa dengan keserupaannya dengan keyakinannya terhadap sosok yang kelak menikahinya, membuat diri nisa menjadi lupa untuk mengetahui jawabannya dengan istikharah-istikharahnya dalam usahanya meyakinkan dirinya atasnya…


Dan tanpa disadari...Hal-hal Rabbani(Ketuhanan(maksudny a: Keislaman)) yang ia kenali seolah menjadi nuansa yang datar di hati, awalnya ia anggap hal itu sebagai futur(menurunnya iman) yang biasa, namun ia mendapati bahwa nuansa khas itu belum kunjung tiba dalam waktu yang cukup lama dan ketika ia telah lelah menunggu kedatangannya kembali…Hal-hal yang dahulunya begitu peka di relung-relung hati ini seolah berkurang penginderaannya, hingga ia pun menyadari bahwa hal ini terjadi karena sikapnya yang salah dalam pengelolaan hati terhadap seorang ikhwan yang menyerupai sosok yang akan menjadi suaminya kelak.

Nisa pun tersadar , hal itu dapat membuatnya takut ketika ia berfikir jikalau Allah mem-futurkannya dengan keadaan yang demikian. Jika demikian iapun harus melakukan tindakan pencegahan agar perbuatannya tidak menjadikan keburukan baginya.

Sesekali ia mencoba bertanya dalam hati, bahwa jika memang dirinya adalah orangnya maka hal itu seharusnya tidak membuatnya jauh dari Allah, lantaran dasar dirinya menambatkan hati kepadanya adalah karena Cintanya Kepada Rabb. Hingga akhirnya dirinya meyadari dari gerak hatinya bahwa bukan ikhwan itulah orangnya.

Hingga keadaanpun mampu menegurnya, sehingga dapat membantu menyadarkannya dari kesalahan yang telah ia perbuat, meskipun pesona terhadapnya belum pulih.

Pada suatu malam, akhirnya ia coba diri ini memohon ampun kepada Allah atas apa yang telah ia perbuat, dan memohon pulihnya karunia yang sekiranya enggan terasa indah dihatinya ketika itu. Dan iapun berharap kepadaNya agar hal yang seperti itu tidak terjadi kembali, lantaran ia tidak mau lagi bermain-main dengan hati lantaran ia sadari bahwa hatinya adalah milikNya dan hanya kepada dan karenaNyalah seharusnya ia menambatkan. Dan ia berharap agar Allah menguatkan firasatnya kepada sosok yang telah ia yakini yang terlahir dari istikharah-istikharahnya terhadap siapa saja yang pernah mempesonakannya.

Hingga ia pun memberanikah diri untuk berdoa:

"Yaa Allah, Sucikanlah hatiku hanya untuk siapa yang pantas menempatinya dengan keridhaanMu. Cukup dia sajalah yang aku cintai karena aku tidak menginginkan keburukan ketika aku berbuat salah terhadap hatiku. “

Ya Allah, aku tahu bahwa Engkau Maha Berkehendak dan akupun tidak meragukan KekuasaanMu Karena Engkau adalah Dzat Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, maka aku memohon kepadaMu agar Engkau memampukan diriku untuk dapat mengetahui wajah dari siapa yang akan akan menikahiku nanti walaupun hanya sekejap saja agar dengan itu aku mampu membedakan dirinya dengan yang bukan dirinya, agar aku dapat cenderung menjauhkan hati ini dari kesia-siaan. Aku yakin bahwa Engkau mampu menjadikannya, dan aku yakin atas hal yang terbaik bagiku dari segala keinginanku, ku lakukan ini karena aku telah merindukannya dan mensyukurinya lantaran Engkau takdirkan aku kepadanya. Dan maafkan aku jika aku tersalah. Ku mohon atas KuasaMu, ya Rabb.

Dan pertemukanlah aku dengannya ketika aku hendak menikahinya agar aku tidak berlama-lama menjadikan hati ini terlena dengannya walaupun aku tahu bahwa nantinya dia akan menikahiku.

Jagalah hatiku untukMu Rabb, karena aku ingin selalu MencintaiMu lantaran Engkaulah Dzat yang pantas aku Cintai sepenuh hatiku. Ya Allah jaga hatiku jika kelak aku tak bisa menjaganya oleh karena kelemahan hatiku..Wahai penjaga cinta illahi rabbi
Amiin” 


Pelan – pelan ia membuka laptopnya lalu mencoba mencurahka perasaanya:

Merenungkan Denting-denting kerinduan yang Engkau ciptakan. Kerinduan yang Engkau guratkan dalam FirmanMU:

"Hai orang2 yang beriman bertakwalah kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah akan memperbaiki untukmu amalan kamu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa yang menaati Allah dan RasulNya maka sesunguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yg besar" (QS: Al: Ahzab: 70-71)

Ada sesuatu yang harus aku hilangkan. perasaan-perasaan ini. Dari perasaan-perasaan yang menyimpang jalan yang lurus. As-Shirat Al Mustaqim....

YA Rabbul Haq....
Terima kasih Engkau telah menciptakan dia dan mempertemukan aku dengannya. Terima kasih untuk saat-saat indah yang boleh kami nikmati bersama sesuai dengan garis ketentuanMu . Ampunilah hamba atas kekhilafan yang hamba lakukan ketika berinteraksi dengannya dan para sahabatnya. Terima kasih untuk setiap pergaulan yang boleh kami lalui bersama. Terima kasih untuk setiap hari-hari yang indah yang lalu. Aku datang bersujud di hadapanMU. Sucikan hatiku YA Allah sehingga aku dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMu dalam hidup.

Ya Rabbul Izzah....
Aku tahu bahwasanya, kebinasaan kaum terdahulu adalah disebabkan karena wanita-wanitanya, oleh karena itu aku berlindung kepadaMu dari segala goda.Jaga tubuh ini dari segala kemaksiatan..jaga hati ini ya Allah..Jika aku bukan pemilik tulang rusuk yang Engkau kehendaki untuk dia, jangan biarkan aku melabuhkan hatiku di hatinya. jangan biarkan merindukan kehadiran siapapun dia. Kikislah pesonanya dari pelupuk mataku dan usirlah dia dari relung hatiku.

Gantilah damba kerinduan dan cinta yg tulus dan murni, yang bersemayam di dada ini dengan kasih dariMu. Tolonglah aku, agar dapat mengasihinya sebagai saudara atau sahabat karena keimanan. Dan jangan lebih dari itu. Tetapi jika Engkau ciptakan dia untukku, Ya Allah. Tolonglah satukan hati kami, bantulah aku mencintainya, mengerti, dan menerima dia seutuhnya. Kekurangan dan kelebihannya…aku tahu kami berdua sangatlah tidak sempurna…tapi insyaallah kami akan berusaha membuat kami menjadi lebih sempurna dalam pandanganMu..Tanpa sedikit pun menodai kecintaanku padaMu. Jauhkanlah hati hamba dari Al-Nafs kecintaan karena panah2 iblis yang melesat dari pandangan-pandangan mata.

Berikanlah aku kesabaran, ketekunan, dan kesungguhan untuk menenangkan hatinya, bantulah dia agar dia mencintaiku, mengerti, dan mau menerima aku dengan segala kelebihan dan kekuranganku sebagaimana aku telah Engkau ciptakan. Yakinkanlah dia bahwa Al Haq itu sungguh-sungguh berat untuk dilaksanakan…Kecuali oleh orang-orang yang telah Engkau kehendaki kebaikan padanya. Bukan orang-orang yang telah kau kunci mata hati dan pendengarannya.

Rabbi, berilah bashirah yang tajam padaku agar dapat membedakan mana cinta dan mencintai yang hanya karena Engkau dan karena selain dari pada itu…Rabbi, jauhkan padaku ketergelinciran cinta di sebabkan karena kebutaan dan keragu-raguan akan Al-Haq . Ya Allah, tambahkanlah kekuatan padaku untuk melakukan ketaatan padaMu.Agar aku lebih luar biasa dalam mencintaiMu
Amin ya rabbal alamin

Lega rasanya ia telah menumpahkan segenap perasaannya…smoga siapapun yang hadir dan yang telah mempesonakanya ia bisa menanggulangi perasaan batinya.

Hingga suatu hari ia menerima sepucuk surat dari seorang ikhwan melalui sahabatnya. Ia kaget karena surat itu isinya adalah permintaan untuk mengajak dirinya untuk taa’ruf dengan dirinya..Nisa sangat terharu karena ia berpikir mungkinkah ini jawaban dari Allah atas doa- doa yang ia panjatkan..Singkat cerita akhirnya ikhwan tersebut ingin meminta dirinya untuk menjadi istrinya..Ia pun setuju mengingat ia juga telah mempunyai kematapan hati dengan ikhwan tesebut. Ia mantap karena jawaban itu ia dapatkan dengan istikharahnya. Dan selama proses ta’aruf nya ia juga melihat akhlak dan kebribadian yang baik pada ikhwan tersebut juga agamanya bukan menetapkan pasangan hidup kita lebih baik meilihat akhlak kepribadian dan agamanya bukan masalah kaya miskinnya ataupun ketampananya bahkan kemapanan seseorang. Ia tak memungkiri bahwa materiil juga salah satu aspek yang menunjang bagi kelangsungan sebuah rumah tangga namun hal tersebut bukanlah factor utama.

Hari berganti hari mereka berdua telah memutuskan untuk membina rumah tangga..semuanya sudah tersusun rapi..namun Allah jualah yang menentukan garis kehidupan manusia.. Dengan kesabaran ia pun menunggu keputusan ikhwan itu untuk berkunjung dengan orang tuanya yang akan menghitbahnya..Sampe suatu malam ia dikejutkan dengan sms dari ikhwan tersebut..Assalamualaikum ukhti…sebelumnya saya mohon maaf…sungguh saya telah berjanji hendak menikahi ukhti..tapi tanpa sepengetahuan saya ternyata orang tua saya telah menjodohkan dengan kerabat dekat saya..saya tak bisa menolaknya..tanggal pernikahan sudah ditentukan yaitu bulan Juni tahun ini dan ibunda menginginkan gadis itu yang kelak menjadi istri saya..saya bimbang ukhti…karena disisi lain saya telah berjanji dengan ukhti dan berharap ukhtilah yang akan menjadi istri saya..berharap ukhtilah yang akan menjadi ibu dari anak-anak saya..menjadi tempat keluh kesah dan penyemangat tatkala diri ini tak punya harapan..berharap ukhtilah yang akan memberikah semangat saya dalam berdakwah..tapi di lain pihak saya tidak mau menjadi anak yang tdk berbakti pada orang tua…maafkan saya ukhti jika kata2 saya menyakiti hatimu…wassalamu’alaikum…Buugh..mungkin terasa ngilu dihati..perasaan sakit yang teramat dihatinya..ada keperihan disudut hatinya..ada keresahan dan juga airmata mengalir..Ya Allah kepadaMu lah aku mengadu…kepadaMu lah aku ingin menyandarkan kepala..untuk sekedar bermanja..Ia berpikir semua ini adalah garis kehidupannya..smua ini hanya Allahlah yang mengaturnya…ia hanya berserah diri kepada Allah…Cukup lama ia menangis didalam kamarnya seorang diri..Ia sungguh ingin ada orang yang ia bagi kesedihanya, ia pun bingung karena selama ini ia adalah orang yang jarang mengeluh atau mengadu pada orang lain. Baik itu ibunya sendiri atau temen dekatnya..Ia hanya tidak mau membuat sedih hati ibundanya..karena ia tahu selama ini justru ibundanyalah yang sering menumpahkan persoalanya padanya..padahal ia sadar kebanyakan seorang gadis sangat dekat dengan ibundanya..dan bahkan ibundanyalah tempat mengadu..

Tanpa pikir panjang ia pun mengambil air wudhu lalu shalat sunah dua rakaat untuk menengkan hatinya..Ia ingin berdoa pada Rabbnya bahwa ia pun pasrah dengan apa yang digariskan olehNya..

***

Beberapa waktu kemudian, kehidupannya mulai berubah, ia semakin hari semakin tekun dalam beribadah..mengisi tiap harinya untuk belajar apa saja..mengisi dengan ilmu – ilmu yang bermanfaat sebagai bekal kelak jika ia dianugerahkan pendamping hidup.Ia hanya ingin menshalehkan dirinya bukan sibuk mempercantik diri untuk menarik para lelaki. Ia memang lebih senang membaca daripada pergi ke tempat – tempat hiburan atau bahkan mall seperti temen – temen lainya untuk sibuk bersenda gurau atau bergosip ria

Ia sungguh sangat bersyukur sampai saat ini ia masih diberi kesehatan dan teman – teman yang sangat baik hati dan sangat disayanginya…ia bersyukur sebagai seorang gadis ia banyak sekali megalami godaan yang datang silih berganti. Namun demikian jika ia mengalami godaan ia segera menisthikharahkanya..karena dengan itu perasaannya lebih tenang apalagi setelah memohon maaf kepadaNya sehingga menjadikan kegundahannya terkikis beserta kecemasan-kecemasan lainnya Subhanallah, hal ini benar-benar mampu mengajarkannya untuk mempertahankan perasaannya dengan orang yang membuat hatinya cenderung kelak demi membantunya untuk mempertahankan Kecintaannya Kepada Allah, lantaran nisa menyadari bahwa hatinya hanya satu sehingga nisa berpikir bahwa ia tidak mampu jika harus mencintai lebih dari satu cinta terkecuali ia mencintai yang lainnya karenaNya. Insya Allah.
***

Persitiwa ini mampu menjadikannya tersadar akan keterbatasan kemampuannya dalam memelihara hati demi menjaga Kecintaannya kepada Allah, membuatnya yakin dengan kedatangan seseorang yang akan menikahinya dan membuatnya mengurungkan diri untuk mengira-ngira seseorang disekelilingnya. Sehingga hal ini dapat cenderung membuatnya mengurangi kesia-siaan.

Namun seperti dari awal, ia hanya berharap kepada Allah agar Allah mempertemukannnya ketika dirinya hendak dinikahi suaminya kelak, karena lantaran ia tidak mau menjadikan hatinya berlama-lama bermain dengan perasaannya terhadap siapapun walaupun nantinya dirinya akan dinikahkan oleh pendamping hidupnya kelak.Namun, dirinya tidak berharap banyak, cukuplah Allah sebagai harapannya, Allah mengajarkannya keikhlasan, dan karenanya ia mencoba belajar ikhlas. Nisa sangat berharap kehadiran pendamping hidupnya kelak lantaran ia merasakan bahwa dialah belahan jiwanya. 

Namun cobaan belumlah berhenti sampai disini suatu hari datang padkenya dari kampung halamanya. Beliau meminta untuk merubah busana yang ia pakai. Memang ia tahu beliau sungguh sangat menyayanginya makanya beliau ingin yang terbaik menurutnya tanpa memperdulikan perasaanya. Ia hanya berpikir kali ini pun keimananya sedang diuji oleh Allah melalui orang terdekatnya yaitu keluarganya terutama pakdenya yang begitu meyayanginya..maklum padkenya tidak mempunyai keturunan sehingga menganggap ia sebagai putrinya..Walaupun dalam hati ia pun sangat berterima kasih dengan pakdenya yang telah membiayai kuliahnya saat ini namun terbersit rasa sakit jika melihat perkataan beliau..Sebagai orang jawa ia sudah bersikap nrimo dan mematuhi smua perkataan pakdenya..tapi adakalanya ia harus menentukan sikap jika itu berhubungan dengan masalah keyakinan yang ia anut sekarang..Sikap penolakan beliau dengan busana yang ia kenakan sangat membuat hatinya dilanda resah..Bahwa ia harus menegakan kebenaran krn itu adalah suatu hal yang tidak bisa diganti dengan apapaun…perdebatan itu terjadi dengan argument masing-masing dan dengan pembenaran menurut mereka tanpa ada titik temu.Sampai akhirnya kata-kata yang sangat tidak pantas terucap dari seorang lelaki paruh baya yang sangat ia hormati dan sayangi terhadap dirinya mampu mengkoyak batinya..ia sungguh merasa terhina ..dan dengan pembelaanya pun seolah olah tak mampu untuk membuka jalan pikiran orang tua itu..ia hanya menangis takala orang yang selama ini ia anggap orang tuanya mengusir dirinya bahwan mencap dirinya sudah tidak dianggap anak lagi…Ia berkali – kali menjelaskan bahwa apa yang terjadi dengan dirinya dan keyakinanya adalah sesuai dengan Al – Quran dan Hadist..bahwa berhijab secara benar adalah yang ia kenakan..namun mungkin ini disebut hidayah yang belum terbuka bagi orang tua tersebut. Ia hanya berpikir bahwa sang putrinya tumbuh menjadi pribadi sesuai dengan keinginanya..Ia hanya ingin sang putrinya menikah dengan orang yang terhormat dan bermartabat..ia sangsi karena busana yang dikenakan putrinya nanti akan membuat laki-laki manapun akan mengurungkan untuk menikahinya…karena ia pun berharap putrinya kelak menjadi seorang yang sukses dalam pekerjaanya..
Ya Allah..ia pun beristigfar tatkala orang yang dicintainya itu mengucapkan sumpah serapahnya…Ya Allah Ampunilah beliau karena kekurang pahamnya beliau dan berilah hidayah padanya Karen hanya engkaulah yang mempunyai hidayah..begitu doa yang slalu ia panjatkan….

Ia paham kenapa beliau berkata seperti itu..pola pikirnya yang terlalu kolot lah penyebabnya.Bahwa beliau menyalahkan busana yang ia pakai itu berhubungan dengan masalah jodohnya..ia tahu adik perempuanyalah menjadi awal persoalan ini..Memang adik satu – satunya telah mantap untuk berumah tangga. Dan sang calon pun telah ada namun pihak keluarganyalah yang mengurungkan dengan alasan sang kakaklah yang harus lebih dahulu..Ia sungguh sedih karena sampai detik ini pun belum ada seseorang yang ingin meminangnya..dan bahkan didepan keluarga besarnya berkali-kali ia meyakinkan bahwa ia sungguh ikhlas jika sang adik menikah terlebih dahulu..karena ia paham jika telah ada laki-laki yang shaleh yang hendak meminangnya maka tak baik untuk ditolak..
Ia sungguh merinding jika membaca hadist Rasulullah :

"Bila datang kepada kalian orang yang kalian senangi akhlak dan agamanya, maka nikahkanlah dia. Bila kalian tidak melakukannya, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan yang besar di bumi."(Hadits Riwayat At-Tirmidzi)
Ia hanya tak ingin menjadi penghalang untuk adiknya untuk melaksanakan sunah Rasulullah..Ia hanya tak ingin merusak kebahagiaan adik satu-satunya..bukan dengan tidak merestui berarti ia berusaha menghalang halangi adiknya dalam melakukan hal ibadah..dan perkawinan juga termasuk ibadah..dan orang yang menghalanginya sangatlah berdosa..jkita slalu berdoa sama Allah ingin memasuki syurga dengan rahmat Allah .dan salah satu dari Allah memberikan rahmatnya adalah dengan melihat akhlak kita..melihat hubungan kita dengan Allah ( Habluminallah) dan juga habluminanas..sedang jika kita menghalangi adik..membuat kecewa dan sedih apa itu beraarti tidak menyakitinya..bagaimana Allah akan menilai kita..Ia juga tidak percaya pendapat bahwa jodoh itu seperti “urut kacang”, dalam artian anak pertama akan terlebih dahulu bertemu jodoh sebelum si bungsu.Tidak benar pula bahwa jika dilangkahi maka jodoh sang kakak akan menjadi sulit. Karena tiap-tiap orang sudah tertulis untuk dirinya kebahagiaan dan kesulitan hidupnya. Bukan karena sebab dilangkahi oleh sang adik yang terlebih dahulu menikah.Jodoh adalah salah satu rahasia masa depan, Allah-lah yang paling mengetahui hal tersebut..Dan jika kelak adiknya menikah dahulu haruslah ada pelangkahnya entah itu perhiasan atau uang ..jika tidak ada pelangkah maka sang kakak akan terus kesulitan dalam hal jodoh..

Riwayatkan dari Abu Abdir Rahman, yaitu Abdullah bin Mas'ud ra. Katanya: Telah menceriterakan kepada kami Rasulullah saw. orang yang selalu benar dan dibenarkan,sesungguhnya salah seorang dari kamu sekalian dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya selama empat pulah hari berupa air mani. Kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal daging dalam waktu empat puluh hari. Lalu diutus seorang malaikat kepada janin tersebut dan ditiupkan ruh kepadanya dan malaikat
tersebut diperintahkan untuk menuliskan empat perkara, yaitu: menulis rizkinya, batas umurnya, pekerjaannya dan kecelakaan atau kebahagiaan hidupnya. (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

Ia pun paham bahwa tak ada jaminan menikah awal adalah sebagai jaminan kelanggenggan suatu pernikahan..Tidak ada jaminan jika menikah dahulu akan mendapat pahala yang lebih besar...Siapa tahu dengan ditundanya pernikahanya malah akan berjodoh sampai diakherat..Menikah memang sudah ditetapkan oleh Allah dari sebelum manusia dilahirkan. Hanya Allahlah yang tahu kapan ia kan menikah..dengan siapa menikah…Ia sungguh merasa kasihan dengan adiknya, ia hanya takut karena dirinyalah penyebab tertundanya pernikahan itu…Ia sangat mencintai dan meyayangi sang adik..dan apapun ia lakukan untuk kebahagiaanya..dan berbagai cara pun ia coba yakinkan kepada orangtuanya bahwa tak ada larangan dalam agama atau pun di Al Quran sang adik menikah dulu…tapi tetap saja orangtuanya bersikukuh dan takut jika ia dilangkahi bisa berakibat sulit jodoh..astagfirullah…bukan Allah yang punya jodoh..ia hanya berpikir hal tersebut sangatlah tidak masuk akal meski demikian masyarakat sudah mencap seperti itu..

Dan dengan keyakinan yang mantap ia berbicara dengan sang bundanya..yakin sang bundanyalah sangat paham karaternya..dan ternyata berhasil walaupun ada sedikit pengharapan yang ia janjikan..bahwa setelah adik menikah ia janji ia pun segera menikah…dan ia hanya minta kepada bundanya untuk segera melangsungkan pernikahan adiknya secepatnya karena ia takut dengan sang adik tak bisa menggelola dalam masalah hatinya..ia hanya takut akan timbul fitnah itu saja..walau pun ia sadar dan sungguh miris jika melihat bulir bening yang mengalir dari sudut wanita yang telah melahirkanya..Nduk pokoke kowe kudu nikah tahun ini yo…begitu kata beliau..ia hanya menjawab nggih bu..insyaallah…doakan secepatnya..seraya tersenyum lalu memeluk pundak bundanya…dan dengan senyum bahagia ia telah berhasil meluluhkan hati bundanya..senyum yang mungkin belajar untuk sebuah keikhlasan..Tak munafik ia pun berharap untuk menikah tapi ia pun sadar karena Allah lah yang belum berkehendak untuk mempertemukannya dengan pendampingnya…bahwa perkara yang sangat mendesak adalah adiknya harus menikah dengan calonnya..Ia pun mantap kenapa mendesak sang adik untuk menikah karena ia pun sudah mengenal ikhwan tersebut..mantap karena sang adik insyaallah akan mendapatkan suami yang bisa menuntunya dalam meraih cintaNya…

Sekarang hatinya lega karena orangtuanya pun telah merestui rencana pernikahan adiknya..ia tersenyum penuh kemenangan karena usahanya tidak sia-sia dan bahkan sang ibu atau adik pun tak tahu bahwa gaun pengantin yang ia persiapkan untuk dirinya kelak akan ia berikan untuk adiknya…ia pun tersenyum bahagia membayangkan mendandani adiknya saat akad nanti..menghiasi dengan melati yang putih dan harum..mendandani sang adik yang ia cintai karena Allah dengan secantik – cantiknya…( untuk adiku sungguh aku mencintaimu karena Allah begitu bisiknya dalam hati seraya melipat gaun yang hendak diberikan pada adiknya lalu ia simpan dalam lemari pakaianya.)
Ya Allah aku bersyukur atas smua nikmat yang telah Engkau berikan….Ya rabb
sungguh terasa berat sekali menjaga hati dan pandangan ini. Banyak sekali cobaan yang ada disekelilingku, namun sampai saat ini aku terus mencoba menjaganya, sampai tiba waktunya seseorang yang akan menemukan diriku… semoga Allah kan slalu menjaga, dalam keimanan, istiqomah dalam kebaikan keteguhan dalam beragama….. Dan melakukan hal-hal yang sepatutnya sebagai seorang muslimah…..Amin

kepada siapa yang pernah mengalami peristiwa ini, Semoga Allah senantiasa Merahmati dan mengampunkan segala dosa-dosa kita semua dan menjadikan kita semua orang-orang yang dijauhi dari kesia-siaan.Allahuma Amiin

Dan bersabar dalam penantian.. jadikanlah sebuah pilihan, hingga terwujudnya harapan saat semua menjadi kenyataan. ...Tidaklah Allah menjadikan ini suatu penundaan sebagai tujuan adanya bentuk kezaliman, kasih sayanglah yang menjadi motivasi-Nya untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Ar-rahman dan Ar- Rahim Semua ini dilakukan-Nya semata-mata sebagai bentuk penyempurnaan akan nikmatNya. Smoga Allah menjauhkanlah kita agar menjadi hamba yang slalu berburuknya prasangka terhadap-Nya. Sesungguhnya Allah tidak hendak menyulitkan tetapi Dia hendak membersihkan kita dan menyempurnakan nikmat-Nya bagi kita semua, agar kita menjadi orang yang pandai bersyukur, Maha Suci Engkau ya Allah dari segala kekurangan.



( cerita ini adalah fiktif belaka jika ada nama dan tempat yang sama semata2 hanya faktor kebetulan belaka..) Semoga bermanfaat...


Dan Biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiridan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu..karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu..
menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu...
jika kau jatuh hati jgn melangkah lebih jauh dg seseorang, cukup cintai ia dalam diam ..karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...kau ingin memuliakan dia, dg tidak mengajaknya menjalin hubungan yg terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..karena mungkin saja ... seorang yg kau cinta adalah juga orang yg telah ALLAH Swt. pilihkan untukmu ..karena dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ..hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ..bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya ?..Dan jika memang ia adalah bukan jodohmu didunia insyaallah Allah kelak akan menjodohkanmu di akherat ..walahu'alam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar